Glitter Text Generator at TextSpace.net

Sabtu, 27 Maret 2010

SENYUM SEBAGAI JURU DAMAI

Sering waktu mengendarai motor dijalan yang ramai, saya hendak bertabrakan dengan pengendara lain. Saat itu, kami berdua saling mengerem kendaraan untuk mencegah tabrakan. Tanpa menghiraukan siapa yang salah, saya atau pengendara lain itu, saya lalu tersenyum. Aneh, pengendara lain itupun ikut tersenyum. Dia tidak memaki saya, bahkan melototpun tidak. Nah, saya lalu berkesimpulan bahwa senyum dapat meluruhkan amarah yang akan timbul akibat keterkejutan yang mendadak. Dan lagi, apakah adil memaki seseorang yang tersenyum kepada kita? Cobalah untuk tersenyum pada saat demikian, maka Anda akan merasakan bahwa senyum adalah juru damai yang paling efektif.

Pada suatu hari yang bersejarah, Menachem Begin tersenyum kepada Anwar Sadat. Mereka membicarakan perdamaian dengan tuntutan-tuntutan kelompoknya sendiri-sendiri. Dalam hal senyum mereka saling memberi. Tetapi dalam hal tuntut-menuntut mereka saling meminta. Mereka merundingkan perdamaian, tetapi mereka memikirkan permusuhan. Mereka dihantui oleh ketakutan akan timbulnya permusuhan dimasa yang akan datang, seolah-olah mereka tidak percaya bahwa Tuhan mampu mengubah permusuhan menjadi senyum perdamaian. Bukankah tidak ada perdamaian yang disertai dengan perasaan takut? Nah, silahkan Anda menilai termasuk kategori senyum apakah senyuman Anda?

1 komentar: