Sabtu, 27 Maret 2010
Senyum adalah refleksi dari jiwa yang bersih. Jiwa yang bersih lahir dari sikap mengikuti kebenaran yang hakiki dan menjaganya dari kesesatan. Senyum yang lahir dari jiwa seperti ini akan mengongkosi rasa cinta yang bersih nan murni. Saat cinta telah bermekaran, maka tiadalah dendam, tiadalah pelit, tiadalah kesukaran untuk berbuat yang terbaik dan terindah dalam hidup ini. Secara kodrati, siapapun dianugrahi rasa cinta, dan untuk memperindah rasa cinta itu, banyak cara. Nanti kita akan tahu, bahwa cara apapun untuk menumbuhkembangkan cinta, tak akan pernah berseberangan dengan senyum. Senyum yang lahir dari mata air jiwa yang bersih hasil olahan mengikuti kebenaran dan menolak ketidakajegan. Kalau, nanti ada orang menempuh cara untuk mengungkapkan rasa cinta, lewat jalur, poros, metode, cara, jalan yang secara akali, normatif dan agama adalah salah, maka orang itu sebenarnya sedang berbuat dusta. Dia sebenarnya tidak cinta. Senyumnya palsu, jiwanya kotor.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar