Glitter Text Generator at TextSpace.net

Selasa, 06 April 2010

Senyumlah Pada Semua Orang

Perpustakaan ITS berusaha untuk memberikan layanan dengan senyuman “Serve with a smile”. Layanan ini diberikan agar setiap pemustaka merasa nyaman untuk memanfaatkan jasa perpustakaan. Senyuman adalah sebuah anugerah yang harus kita berikan kepada semua manusia tetapi kata mbak Ike Nurjanah cukup senyuman, hatimu jangan (ntar berbahaya kawan).
Kalau hati berbahagia otomatis orang akan murah senyum. Namun apabila suasana hati kita tidak karuan orang akan berwajah muram dan susah untuk tersenyum. Kita punya modal senyum untuk diberikan pada orang lain. Dan senyum itu harus tulus hadir dari hati kita agar orang yang menerima senyum itu tidak kecewa. Dengan senyuman semua masalah akan bisa terselesaikan, dengan senyuman hati yang sedih akan menjadi senang, dengan senyuman orang menjadi semakin menawan dan hanya dengan sesungging senyuman pula orang yang kita ajak bicara bisa-bisa tertawa (tapi awas jangan sampai keblabasan). Dan yang harus kita ingat senyuman tidak boleh disalah gunakan coiii………
Senyum merupakan sebuah anugrah dan senyum adalah ibadah yang apabila kita berikan pada orang maka kita mendapat pahala. Senyuman tidak perlu dibeli dengan harga mahal asal hati kita senang secara otomatis senyum itu akan tersungging manis. Dan untuk meraih itu kuncinya adalah bagaimana membuat hati kita agar tetap senang.
Setiap orang pasti punya yang namanya senyuman tapi bagaimana cara kita memberikan senyuman itu. Setiap orang punya senyum yang berbeda dan kadang kala orang yang kita berikan senyuman mengartikan yang berbeda. Oleh karena itu meskipun senyum adalah ibadah tapi janganlah sampai kita mengumbar senyuman pada semua orang atau kita senyum-senyum sendirian tanpa suatu sebab.
Tipe senyuman ada bermacam-macam ada senyum tulus, ada senyum bahagia, senyum bersahabat, ada senyum sinis dan ada senyum kecut atau senyum kekecewaan. Senyum tulus itu diberikan oleh orang yang berhati tulus dan ihklas dengan senyuman yang ia berikan, Senyum bahagia adalah senyum yang dilakukan oleh orang yang menerima kebagiaan maka dengan sendirinya hatinya akan berbunga-bunga dan senyuman akan terbentuk. Senyum persahabatan adalah senyum yang diberikan oleh orang yang mengajak kita untuk bersahabat dan saling tukar pendapat, Senyum sinis diberikan oleh orang yang tidak senang dengan kebahagian yang kita peroleh maka dia akan dengan terpaksa tersenyum walaupun hatinya tidak menerima. Dan senyum kecut adalah senyum kekecewaan karena orang tersebut mengalami tidak kebahagiaan atau kecewa dengan seseorang.
Meskipun senantiasa kita tebarkan senyuman namun kita harus bisa menempatkan senyuman pada tempatnya. Bila peraturan-peraturan etika senyuman kita langgar bukan pahala yang kita dapat tetapi malapetaka yang berujung pada dosalah yang kita dapat. Terkadang kita susah untuk tersenyum apabila mendapat masalah yang tidak mengenakkan menimpa kita, padahal kita seharusnya bisa tersenyum agar orang yang bertemu kita tidak merasa kecewa seperti yang telah diajarkan Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam. Jika beliau ada perlakuan yang tidak mengenakkan, mendapat masalah yang menjengkelkan, bertemu musuh dan berhadapan dengan orang yang menyakiti beliau masih menebarkan senyuman. Subhanallah !
Perpustakaan ITS didalam memberikan pelayanan menerapkan melayani dengan senyuman agar pemustaka merasa nyaman dan tidak merasa kecewa dengan layanan yang diberikan. Dimaksudkan dengan diberikan layanan dengan senyum agar pemustaka dapat merasakan persahabatan dan kekeluargaan yang diberikan oleh pustakawan. Karena pada dasarnya pemustaka ingin diperhatikan dan diberikan layanan yang sebaik-baiknya, tetapi meskipun diberikan layanan yang terbaik kalau pustakawannya tetap tanpa senyum menyebabkan pemustaka tersebut merasa kurang nyaman dan ketakutan. Dan andai di depan pintu sudah disambut dengan senyuman ia akan merasa tenang dan tidak ada ketakutan pada dirinya. Dengan senyuman suasana yang dingin akan merasa hangat dan membuat nyaman untuk saling mengkomukasikan apa yang diinginkan. Apalagi kalau senyuman itu diberikan dari hati yang tulus, tanpa paksaan dan tanpa ada rekayasa karena tujuan tertentu, maka ketika senyuman itu mengembang akan menggambarkan visualisasi dari hati yang ikhlas dapat diterima oleh hati penerima senyuman itu. Medio, Jan’10 lies

1 komentar: