Glitter Text Generator at TextSpace.net

Sabtu, 10 April 2010

Senyum Adalah Ibadah

Beberapa media massa Swedia selama beberapa pekan terakhir ini menuliskan laporannya bahwa Indonesia berada di tingkat pertama dalam urutan Negara dengan masyarakatnya tersenyum paling tinggi di dunia jika dibandingkan dengan Negara lainnya.

“Laporan The Smilling Report 2009 yang dilakukan salah satu Provider Misteri Belanja yang berada di Swedia justru menempatkan masyarakat Swedia berada di urutan ke 24,” ujar Sekretaris Satu KBRI Stockholm, Swedia, Dody Kusumonegoro di London.

Dalam jejak pendapat yang dilakukan pada 2008 yang menyangkut lebih dari 2,5 juta pertanyaan mengenai senyum (smile) dan salam (add-greeting) pada penjualan di 66 negara, Swedia menempatkan Indonesia pada bagian atas daftar.

Dalam laporan itu disebutkan Indonesia sebagai Negara tertinggi tersenyum dengan 98%. Indonesia juga merupakan Negara dengan ucapan salam paling tinggi yaitu 98%.

Sebagai warga Negara Indonesia tentu kita bangga mendapatkan predikat sebagai Negara Tersenyum Paling Tinggi. Jelas ini merupakan indikator bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang ramah, masyarakat yang gemar ibadah. Sebab, senyum merupakan bagian dari ibadah bukan? Nah, persoalannya adalah apakah sebuah senyuman itu dapat dijadikan sebagai barometer kepribadian seseorang? Belum tentu.

Sebuah senyuman kadang menyimpan berbagai makna. Senyum sang bocah barangkali merupakan salah satu senyuman yang paling enak dilihat, karena senyumnya benar-benar keluar dari hati yang polos. Ia ikhlas tersenyum tanpa pamrih sehingga tampak keluguan, keceriaan dan keasriannya. Jadi, apabila seseorang tersenyum dengan cara seperti ini Anda akan melihat aura teduh yang menyelimuti wajahnya. Akan tetapi, ada juga sebuah senyuman yang dibuat-buat. Senyuman yang lahir dari kondisi tertentu untuk mengharap suatu tujuan tertentu pula. Saya cenderung memberi definisi sebagai senyum hipokrif. Senyuman yang bernuansa hipokrasi ini keluar dari hati yang culas, penuh dengan pamrih dan tentu saja mengharap suatu imbalan.

Orang dengan senyum hipokrif ini sebagian besar dianut oleh para Penjilat. Anda tahu apa itu Penjilat? Menurut Kamus Bahasa Indonesia karangan WJS. Poerwadarminta Penjilat adalah orang yang suka mencari muka (pujian). Untuk mendapatkan pujian itu, maka cara yang paling mudah adalah dengan menampilkan senyuman. Nah, celakanya para Penjilat ini populasinya banyak ditemukan pada birokrasi-birokrasi pemerintahan.

Biasanya Penjilat akan melakukan segala cara untuk mendapatkan simpati Atasannya. Tak heran bila diberi tugas oleh Atasannya Si Penjilat selalu memakai kamus ABS (Asal Bapak Senang). Sikapnya pun kadang grasak grusuk, bahkan ia pun sanggup menjadi raja tega bagi rekan-rekannya yang lain.

Nah, sobat sobit…jika Anda kebetulan menjumpai si Penjilat waspadalah…waspadalah…karena Penjilat lebih bahaya dari binatang buas sekalipun.

1 komentar: