
Seseorang dengan senyum terpancar di bibirnya dapat membuat seseorang yang bertemu dengannya merasa gembira dan senang. Sehingga senyum dan tawa dapat menjadi obat melalui efek resonansinya. Orang yang mudah tersenyum, biasanya lebih mudah untuk bergembira. Orang yang memiliki senyum yang tulus dapat menularkan kegembiraannya kepada orang-orang di sekitarnya. Semakin banyak kita tersenyum spontan dan tulus, semakin banyak kita membagi kegembiraan kepada orang lain. Karena keceriaan, keramahan yang terpancar di wajah senyuman tulus, dapat menjadi obat bagi banyak orang juga bagi diri rendiri.
Cara terampuh dan berpengaruh dalam bersikap positif adalah dengan tersenyum. Senyum memiliki efek dalam pembentukan karakter seseorang. Seorang peneliti menemukan bahwa ada sekitar 400 otot tubuh yang bergerak saat seseorang tertawa atau

Komponen Saat Tersenyum
- Memadukan gerakan otot-otot wajah
- Melakukan tarikan napas
- Menggerakkan pusat emosi-rasio di otak
Koalisi dari ketiga komponen yang terjadi saat tersenyum, mampu menghasikan efek yang sangat besar bagi tubuh dan jiwa sekaligus. Otot-otot yang terlibat terutama adalah otot yang melingkari mata dan bibir. Dua otot ini merupakan salah satu “penanda” ketuaan seseorang. Dokter ahhli kecantikan akan melakukan operasi pada pasiennya yang ingin terlihat muda. Apa yang dokter ahli kecatikan lakukan untuk merenovasi wajah agar terlihat awet muda? Dokter akan mengadakan reparasi otot-otot sekitar mata dan bibir dan beberapa tempat lain sekitar wajah dengan tehnik relaksasi dan kontraksi. Padahal tarikan (kontraksi) dan lepasan (relaksasi) otot-otot wajah dapat dilakukan secara gratis melalui senyum di bibir dan kegembiraan yang terpancar dari dalam hati.
Macam-Macam Senyum Dan Cara Kerja Otak
Otak Premotorik Bekerja Pada Senyum Kepura-Puraan/Kepalsuan
Otot-otot wajah menerima sinyal khusus dari otak untuk memerintahkan seseorang agar tersenyum. Seseorang yang tersenyum diplomatis-politis atau senyum yang dibuat-buat dan mungkin tidak tulus.
Senyum diplomatis-politis membuat zat stres, seperti kortisol dan adrenalin sedikit meningkat karena otak kita harus bekerja berat untuk menyesuaikan kepalsuan-kepalsuan yang dibuat. Efek yang terjadi otot-otot wajah bukannya rileks, tetapi tegang.
Contoh: Saat seseorang menyeringai atau saat seorang pemain teater terhebatpun takkan sanggup mengubah efek otak terhadap otot-otot wajah, pada kepalsuan dan kepura-puraan.
Otak Motorik Bekerja Pada Saat Tersenyum Sponta/Tulus
Otot-otot wajah bekerja saat seseorang tersenyum spontan dan tulus. Zat kimia yang dilepaskan sangat berbeda dengan berbeda dibandingkan dengan senyum yang tidak tulus.
Saat tersenyuman spontan dan tulus, zat kefalin dan endorfin yang dilepaskan.
Zat kefalin, laiknya obat penghilang nyeri. Zat endorfin, seperti morfin yang membuat kita gembira.
Efek tersenyum tersenyum kembali ke otak, kemudian merasuk ke dalam jiwa. Kegembiraan yang terpancar dengan spontan membuat wajah terlihat lebih segar.
Sedangkan, senyum diplomatis-politis membuat zat stres, seperti kortisol dan adrenalin sedikit meningkat karena otak kita harus bekerja berat untuk menyesuaikan kepalsuan-kepalsuan itu. Efeknya jelas: otot-otot wajah bukan rileks, tetapi tegang. Kita seperti menyeringai. Seorang pemain teater yang piawai sekalipun tidak sanggup mengubah efek otak terhadap otot-otot wajah jika itu sebuah kepalsuan dan kepura-puraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar