Hari hari kulewati bersamamu. Suka duka ku nikmati menembus waktu. Dulu saat pertama jumpa, hanya senyum yang selalu menghiasi pipiku. Tak terbesit duka ataupun luka. Kini saatnya kita memikirkan masa depan kita, yaa ...masa depan yang penuh dengan harapan, tak peduli darimana kamu berasal, status ataupun keyakinan, aku akan tetap mencintaimu. Aku mencintaimu karena kekuranganmu, kelebihanmu adalah bonusnya yang harus aku syukuri. Kini kita bermimpi tuk arungi hidup bersama selamanya, tapi ada sebuah tembok besar tinggi yang memisahkan kita. Akupun harus membeli tangga yang begitu panjang untuk menemukanmu dan membawamu pulang, Kita berjanji semua kan kita lewati, walaupun kau telah berjanji tuk mengikutku, bukannya aku tak percaya padamu karna aku juga menghargai keyakinan yang telah kau anut dari kecil. Aku sangat menghargaimu sayang. Tapi aku yakin dan percacya dengan imanku, kita bisa bahagia dengan satu jalan. Jalan yang menuntun kita pada kebenaran. Aku ingin selalu disampingmu selamanya, apapun yang terjadi. Karena aku telah berkoitmen dan aku tak akan pernah mengingkarinya. Saat aku memikirkan semua ini, seakan bibirku tak mau membuka senyumnya yang lebar seperti saat pertama kita bertemu dulu, seperti saat kau memberiku kejutan yang sangat mebuatku bahagia. Tapi aku akan selalu berusaha membuatmu tersenyum dan aku akan tersenyum dihadapmu setiap hari. Aku tau airmataku kini tak berarti bagimu karena aku terlalu sering menangis dihadapmu, hingga kau memalingkan muka saat aku menangis. Aku berjanji kan mebuatmu senyum selamanya tak peduli apa yang aku rasakan. Aku sangat mencintaimu. Disetiap malam doaku aku selalu bedoa kepada Maha Cinta yang dahsyat tuk mempersatukan dan mebahagiakan kita berdua juga kedua orangtua kita. Walau hampir 7 tahun tidak ada kepastian darimu, Aku tetap setia menunggumu sayang. Aku selalu bermimpi berlibur bersama dengan buah hati kita. Dan aku yakin suatu saat pasti kan terwujud. Amin